Lucu kan?
Sama
seperti yang saya pikirkan saat mendengar Kompetisi Sempoa Tingkat Nasional.
Sempoa
itu kan alat hitung. Asalkan kamu tahu bagaimana cara melakukan operasi di
sempoa, tak ada bedanya sempoa dengan kalkulator.
Bedanya,
di kalkulator, kita harus memencet suatu tombol untuk melakukan operasi hitung,
sedangkan pada sempoa, kita harus memindahkan biji - biji tertentu. Tidak ada
proses berpikir, kecuali mengingat bagaimana cara memasukkan angka - angka
tersebut ke mesin hitung.
Lalu,
mengapa ada kompetisi sempoa tingkat nasional, tetapi tidak ada kompetisi
kalkulator tingkat nasional?
Malah
saya berpikir lebih baik diadakan kompetisi kalkulator ilmiah tingkat nasional
daripada kompetisi sempoa. Karena terdapat lebih banyak operasi hitung yang
bisa dilakukan dan terkadang tak mudah untuk melakukan operasi - operasi
tersebut.
Yang
dilombakan pada kompetisi sempoa tingkat nasional itu sebenarnya hanya seberapa
cepat anak - anak tersebut bisa menggerakkan jari - jari mereka untuk
memindahkan biji - biji sempoa, bukan begitu? Sama halnya dengan kompetisi
kalkulator. Jadi, jangan samakan anak - anak yang jago “bermain” sempoa dengan
anak - anak pemenang kompetisi ilmiah.
Bagi anda
yang memiliki anak yang jago “bermain” sempoa, silakan pikirkan opsi untuk
mengalihkan bakat anak anda ke arah pemain piano, atau bahkan pesulap.
Post Comment
Post a Comment